Variabel harus diisi saat pembuatannya. Bila kita tidak ingin mengisi, cukup isi dengan nilai kosong.
Contoh:
$nama_barang = "";
$namaPembeli = "";
$harga = 0;
Nama variabel bersifat Case Sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil dibedakan.
Contoh: Tiga variabel ini akan dianggap berbeda.
$Belajar = "";
$BELAJAR = "";
$belajar = "";
2. Mengambil Nilai dari Variabel
Setelah kita membuat variabel, biasanya akan kita gunakan pada proses berikutnya dengan mengambil nilainya.
Ya iya lah, masak cuma dibuat saja dan tidak digunakan 😄.
Mengambil nilai dari variabel bisa kita lakukan dengan menuliskan namanya dalam perintah echo maupun ekspresi yang lain.
Contoh:
<?php// membuat variabel baru
$nama_barang="Minyak Goreng";
$harga=15000;
// menampilkan isi variabel
echo"Ibu membeli $nama_barang seharga Rp $harga";
Hasilnya:
Jika kita menggunakan tanda petik ganda (") dalam echo, maka kita bisa menuliskan langsung nama variabelnya seperti ini:
$judul = "Belajar PHP dari nol sampai expert";
echo "Judul artikel: $judul";
Namun…
Apabila kita menggunakan tanda petik tunggal ('), maka kita harus menggunakan titik untuk menggabungkan teks dengan variabelnya.
Contoh:
$judul = "Tutorial PHP untuk Pemula";
echo 'Judul artikel: '.$judul;
Tanda titik pada perintah echo berfungsi untuk menggabungkan teks yang ada di dalam variabel dengan teks yang akan kita cetak.
3. Mengenal Tipe Data di PHP
Variabel yang sudah kita buat bisa kita simpan dengan berbagai jenis data.
Jenis-jenis data ini disebut tipe data.
Ada beberapa macam tipe data yang dapat disimpan dalam variabel:
Tipe data char (karakter)
Tipe data string (teks)
Tipe data integer (angka)
Tipe data float (pecahan)
Tipe data boolean
Tipe data objek
Tipe data Array
NULL
dll.
PHP PHP, kita tidak harus mendeklarasikan tipe datanya secara eksplisit. Karena PHP sudah mampu mengenali tipe data dari nilai yang kita berikan.
Contoh:
<?php// tipe data char (karakter)
$jenis_kelamin='L';
// tipe data string (teks)
$nama_lengkap="Petani Kode";
// tipe data integer
$umur=20;
// tipe data float
$berat=48.3;
// tipe data float
$tinggi=182.2;
// tipe data boolean
$menikah=false;
echo"Nama: $nama_lengkap<br>";
echo"Jenis Kelamin: $jenis_kelamin<br>";
echo"Umur: $umur tahun<br>";
echo"berat badan: $berat kg<br>";
echo"tinggi badan: $tinggi cm<br>";
echo"menikah: $menikah";
Hasilnya:
Variabel $menikah akan ditampilkan kosong, karena nilai false akan dikonversi menjadi kosong dalam string.
Nanti kita akan bahas cara konversi tipe data di PHP.
Sekarang mari kita bahas masing-masing tipe data lebih detail…
Tipe Data Char dan String di PHP
Char adalah tipe data yang terdiri dari karakter. Penulisannya diapit dengan tanda petik satu.
Contoh:
$huruf = 'E';
Lalu, String adalah tipe data yang terdiri dari kumpulan karakter. Penulisannya diapit dengan tanda petik ganda.
Contoh:
$alamat = "Jl. Mawar, Jakarta";
Tipe Data Integer di PHP
Integer adalah tipe data angka. Penulisanya tidak menggunakan tanda petik.
Tipe data objek adalah tipe data abstrak yang berisi data dan method.
Contoh:
$user = new User();
Tipe data objek lebih sering disebut instance dari sebuah class. Pada contoh di atas User() adalah class yang di-instance di variabel $user.
Setiap pembuatan instance harus didhului dengan kata kunci new.
Tipe Data NULL di PHP
Tipe data NULL adalah tipe data yang menyatakan kosong.
Artinya: Jika kita mengisi variabel dengan nilai NULL, maka variabel tersebut akan dianggap kosong atau tidak punya nilai.
Contoh:
$nama = NULL;
4. Konversi Tipe data di PHP
Apa yang akan terjadi bila kita melakukan pembagian dengan tipe data teks dengan angka seperti ini:
$a = 3;
$b = "angka 10";
$c = $b / $a;
Tentunya akan terjadi error saat kita ingin mencetak isi variabel $c.
Karena itu, kita harus konversi dulu tipe datanya agar bisa dilakukan operasi yang lain.
Pada PHP konversi tipe data bisa dilakukan dengan operator kali (*).
Contoh:
<?php$foo="1"; // mula-mual $foo dalam bentuk string (ASCII 49)
$foo*=2; // $foo sekarang adalah integer (2)
$foo=$foo*1.3; // $foo sekarang adalah float (2.6)
$foo=5*"10 Little Piggies"; // $foo sekarang adalah integer (50)
$foo=5*"10 Small Pigs"; // $foo sekarang adalah integer (50)
?>
Selain cara ini, kita juga bisa melakukannya seperti di bahasa C:
<?php$a="32";
$a= (int) $a; // ubah nilai a menjadi integer
$a= (float) $a; // ubah nilai a menjadi float
$a= (string) $a; // ubah nilai a menjadi string
?>
5. Menghapus Variabel dari Memori
Apabila ada variabel yang sudah tidak dibutuhkan lagi, maka kita bisa menghapusnya untuk meningkatkan performa program.
Cara menghapus variabel di PHP dapat menggunakan fungsi unset().
Contoh:
// membuat variabel $tmp
$tmp = 2901;
// menghapus variabel $tmp
unset($tmp);
// mencoba mengakses variabel $tmp
echo $tmp;
Jika kita eksekusi kode di atas, maka akan terjadi error:
PHP Notice: Undefined variable: tmp
Karena variabel $tmp sudah kita hapus.
Kenapa harus menghapus variabel? nanti juga akan terhapus sendiri saat programnya selesai?
Biasanya saat kita ingin optimasi, variabel-variabel yang tidak terpakai harus dihapus agar tidak membebani memori pada server.
Akhir Kata…
Selamat, kamu sudah selesai memnaca artikel ini.
Kalau kita ringkas, 5 hal dasar yang harus dipahami tentang variabel dalam PHP adalah sebagai berikut:
Cara membuat variabel
Cara mengambil nilai dari variabel
Mengetahui tipe data apa saja yang dapat disimpan di variabel